Umumnya, ketika Anda membuka sebuah halaman web melalui browser, seluruh konten (teks, gambar, video, dll) yang ada pada halaman tersebut akan ter-download dan dimuat sekaligus. Halaman yang komplit ter-download dan langung bisa dimuat akan memudahkan pengunjung untuk membaca halaman webnya. Akan tetapi terkadang ada halaman web yang memiliki cukup banyak elemen atau konten yang membuat proses membuka halamannya menjadi lebih berat dan memakan waktu yang lebih lama. Nah, solusi untuk mempersingkat waktu loading pada sebuah halaman web adalah dengan teknik lazy loading.
Apa itu lazy loading?
Menurut halaman web.dev, lazy loading adalah:
Lazy-loading is a technique that defers loading of non-critical resources at page load time. Instead, these non-critical resources are loaded at the moment of need. Where images are concerned, “non-critical” is often synonymous with “off-screen”.
Secara sederhana, lazy loading akan berguna untuk mempercepat proses loading sebuah halaman web karena gambar (dan konten berat lainnya) ditunda proses download-nya.
Dengan lazy loading, ketika Anda membuka sebuah halaman web maka seluruh bagian halaman yang muncul di layar (disebut viewport) akan di-download dan langsung ditampilkan pada saat itu juga. Sedangkan untuk bagian halaman yang tidak tampak (disebut dengan below the fold), konten berupa gambar akan di-download belakangan dan akan ditampilkan hanya pada saat Anda melakukan scrolling ke bawah saja. Kalau Anda tidak melakukan scrolling ke bawah, maka konten yang ada di bagian bawah tidak akan pernah di-download dan ditampilkan.
Keuntungan dengan adanya lazy loading bagi pemilik website adalah halaman web pada website-nya bisa lebih cepat dimuat dan bisa menaikkan reputasinya di Google Search. Sedangkan keuntungan bagi pengunjung adalah selain halamannya yang bisa dimuat secara instan meskipun pada koneksi yang lambat, juga bisa hemat ruang penyimpanan, hemat waktu, hemat bandwidth dan hemat baterai.
Namun sayangnya tidak semua website/blog memanfaatkan lazy loading karena tidak semua pemilik website mengimplementasikannya. Untungnya, Google bersedia membantu semua pemilik website dengan memasukkan fitur lazy loading langsung ke browser Google Chrome. Rencana untuk hal ini bisa dilihat pada halaman diskusi grup pengembang Chromium.
Nantinya, Google Chrome (Android dan PC) akan mendukung lazy loading secara bawaan. Fitur lazy loading juga akan enabled alias langsung aktif secara default, yang artinya lazy loading langsung aktif pada saat aplikasi Chrome ter-install. Hal ini akan sangat membantu khususnya bagi pengguna smartphone dengan spec rendah dan/atau yang koneksinya lambat karena dengan lazy loading proses browsing melalui smartphone bisa jadi lebih efisien. Namun meskipun begitu mungkin ada sebagian orang yang tidak ingin aktivitas browsing web-nya terganggu dengan lazy loading, dan lebih memilih untuk browsing dengan “cara yang seperti biasa” saja. Untuk itu, pengguna tetap bisa menonaktifkannya melalui pengaturan flags (chrome://flags/
) Google Chrome.