Mengenai ‘cache’ di Spotify

Ketika Anda memainkan (baca: streaming) sebuah lagu, Spotify akan men-download file lagu tersebut (beserta informasi lainnya) dan menyimpannya di direktori/folder khusus di perangkat Anda. Ketika Anda memainkan kembali lagu yang sama, Spotify akan memeriksa apakah lagu tersebut sudah pernah dimainkan sebelumnya dan apakah file lagunya sudah ter-download. Kalau file lagunya sudah ada, Spotify tidak lagi mencari dan men-download lagunya dari server yang lokasinya. File yang sudah di-download ini bersifat sementara dan disebut sebagai cache.

Apa itu cache?

Menurut halaman Wikipedia, secara sederhana cache adalah file yang di-download dari Internet (dalam hal ini server Spotify) dan disimpan untuk sementara agar bisa digunakan lagi ketika dibutuhkan.

In computing, a cache (/kæʃ/kash) is a hardware or software component that stores data so that future requests for that data can be served faster;

Kenapa disebut sebagai file sementara? Karena file-nya dinamis, muncul (generated) secara otomatis, berubah-ubah, dan boleh dihapus kapan saja.

Jenis-jenis cache

Di aplikasi Spotify setidaknya ada dua jenis cache (cache untuk data), yang pertama adalah cache khusus untuk aplikasi Spotify, dan yang kedua adalah cache khusus untuk file musik Spotify.

Aplikasi Spotify seperti halnya aplikasi lainnya, akan menyimpan file/assets/komponen sementara untuk mempercepat proses loading ketika aplikasi tersebut dijalankan kembali. File cache untuk sebuah aplikasi bisa bermacam-macam tergantung jenis aplikasinya, tetapi umumnya berupa file-file statis seperti gambar, suara (tones), fonts, berbagai scripts, dan lain-lain.

Sedangkan untuk cache musik Spotify, file cache-nya bisa berupa file-file lagu yang terenkripsi (agar tidak bisa dibajak), metadata/informasi lagu, file gambar (cover album dan penyanyi), lirik lagu, file Canvas (video loop), informasi playlist, dan lainnya.

Prinsipnya pada dasarnya sama, cache adalah file sementara. Yang membedakan antara cache aplikasi Spotify dan cache musik hanya jenis file-nya dan lokasi penyimpanannya saja. Intinya, kalau aplikasi yang dijalankan terasa responsif, semua gambar cepat ter-load dan langsung muncul, dan lagunya bisa dimainkan secara instant tanpa jeda maka itu adalah keuntungan dari adanya file cache.

Cache untuk musik

Dengan adanya cache (musik), aplikasi Spotify tidak perlu me-request lagu yang sama dari server Spotify setiap kali sebuah lagu dimainkan, karena file lagu yang sudah pernah di-stream sebelumnya akan tersimpan di memori perangkat pengguna. Karena alasan ini, cache membuat beban bandwidth server Spotify bisa berkurang.

Namun karena cache adalah file-file sementara yang bisa dan akan terus bertambah seiring waktu dan aktifitas pengguna, maka keberadaan cache akan berpengaruh langsung pada ketersediaan memori penyimpanan. Semakin sering Anda mendengarkan lagu baru (Radio, Discovery Weekly, Release Radar, dll) maka ukuran cache pun semakin lama semakin besar. Sebenarnya ini adalah hal yang normal, tapi tidak sedikit juga yang merasa kalau cache adalah sesuatu yang merugikan.

Banyak orang yang menganggap kalau file cache adalah sampah, harus diawasi kemunculannya dan harus segera dihapus begitu muncul. Kepercayaan ini didukung terutama dengan banyaknya artikel-artikel di Internet yang merekomendasikan menghapus cache Spotify. Bahwa cache = sampah = harus dihapus. Padahal tidak sesederhana itu.

Bisa dipahami kalau ada yang beranggapan seperti itu khususnya pengguna Spotify yang memiliki perangkat yang storage-nya kecil dan hanya dengar musik di Spotify cuma kadang-kadang saja, tapi cache pada Spotify sebenarnya bisa lebih bermanfaat kalau dibiarkan.

Dengan cache, konsumsi kuota Internet dan konsumsi daya/baterai bisa dihemat. Karena lagu-lagu atau playlist yang biasa dimainkan sudah tersimpan di local storage, sehingga tidak ada proses download lagi. Pengguna juga tidak perlu buang-buang kuota Internet untuk men-download file yang sama. Hasilnya, proses dan kinerja Spotify bisa lebih cepat, lagu yang di-play akan langsung terdengar tanpa jeda.

Cache Spotify untuk pengguna free/gratis, alias bukan Premium

Mungkin ada yang akan bertanya, apa perbedaan antara cache dan lagu yang di-download secara offline (Download Songs) di Spotify.

“Kalau cache membuat Spotify tidak perlu lagi men-download lagu, artinya lagunya bisa didengar offline dong?”

Jawabannya tidak. Pengguna free mungkin bisa saja memainkan sebuah lagu dengan memanfaatkan cache musik yang sudah tersimpan di local storage, tetapi pengguna free tidak akan bisa memainkan lagu-lagunya tanpa koneksi Internet walaupun sudah ada cache-nya. Hanya pengguna Premium saja yang bisa memainkan lagu secara offline.

Bagaimana kalau menghapus cache Spotify?

Ada beberapa aplikasi yang ukurannya bisa berlipat ganda disebabkan oleh cache. Umumnya adalah aplikasi-aplikasi yang memuat konten multimedia seperti gambar dan video. Misalnya saja Twitter, Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut akan membuat ukuran cache bertambah besar karena konten multimedia yang ter-download saat digunakan. Namun yang membedakan cache aplikasi-aplikasi seperti Twitter/Instagram berbeda dengan Spotify adalah cache Twitter/Instagram berisi foto-foto/video yang sangat jarang atau mungkin tidak akan pernah lagi Anda lihat di lain waktu. Sedangkan untuk Spotify, cache-nya adalah file lagu yang sangat mungkin untuk Anda dengarkan kembali, entah itu didengarkan dari playlist buatan sendiri atau dari shuffle/Radio.

Menghapus cache untuk aplikasi-aplikasi media sosial semacam Twitter, Instagram, Facebook dan lainnya bisa saja kalau dijadikan rutinitas. Itu wajar. Misalnya tiap dua minggu atau sebulan sekali. Atau mungkin setiap ukurannya mencapai beberapa ratus MB. Tapi untuk Spotify?

Bagi saya pribadi, aplikasi seperti Twitter atau Instagram cache-nya lebih “nyampah”, karena sangat kecil kemungkinan foto yang muncul hari ini di Twitter/Instagram akan muncul lagi besok atau lusa. Sedangkan untuk Spotify, cache-nya adalah sesuatu yang berharga yang membantu menghemat kuota Internet hingga ratusan MB per hari (Premium + Very high).

Tapi ya, ukuran cache Spotify memang bisa menjadi cukup besar, bahkan ukuran cache yang dihasilkan bisa melebihi ukurang game HD di Play Store dan membuat ruang penyimpanan menjadi berkurang signifikan. Kalau ini sudah terjadi berarti sudah saatnya menghapus cache Spotify.

Saya pribadi biasanya baru akan menghapus cache Spotify ketika sudah tidak ada jalan lain untuk membuat ruang kosong. Kalau menghapus meme yang sudah expired, menghapus screenshot aplikasi yang sudah di-review, menghapus aplikasi-aplikasi yang sudah tidak pernah menerima update, dan menghapus cache Twitter/Instagram masih belum cukup juga, maka langkah terakhir adalah menghapus cache Spotify.

Cara hapus cache musik Spotify

Bagaimana cara menghapus cache di aplikasi Spotify?

  1. Dari halaman utama Spotify tap ikon atau foto profil Anda di kiri atas, lalu pilih Settings and privacy.
  2. Kemudian scroll ke bawah sampai ke menu Storage.
  3. Di halaman itu Anda bisa melihat detail penggunaan ruang penyimpanan oleh Spotify.
  4. Kalau Anda sudah yakin untuk menghapus cache-nya, lanjutkan dengan men-tap Delete cache.

Apa yang terjadi setelah menghapus cache?

Kalau seandainya sebelum menghapus cache ada peringatan dari sistem bahwa ruang penyimpanan hampir habis, maka bisa dipastikan setelah menghapus cache pesan peringatan tersebut akan menghilang. Tapi selain dari itu tidak ada perubahan lain yang nampak pada pengguna selain detail storage di halaman Settings yang berubah. Akses di dalam aplikasi Spotify juga kemungkinan besar tidak ada yang berubah (kalau cache aplikasinya tidak ikut dihapus).

Nah, perubahan yang tidak kasat mata tapi akan terasa adalah pada saat mendengarkan lagu. Saat mulai memainkan lagu, akan terasa perubahan kualitas suara seiring dengan jalannya lagu. Kalau kualitas streaming-nya diatur ke Automatic maka pada jaringan Internet yang pas-pasan akan terasa kualitas suara yang naik turun. Sedangkan kalau kualitasnya diatur Very high maka kemungkinan besar akan ada jeda atau pause di beberapa bagian, tapi ini tergantung pada kualitas jaringan yang Anda gunakan juga. Anda mungkin saja tidak akan merasakan perubahan apa-apa kalau di daerah Anda jaringan 4G/LTE-nya stabil.

Kesimpulan

Kesimpulannya, cache berguna untuk mempercepat akses, bukan memperlambat perangkat, walaupun pada titik tertentu cache bisa mempengaruhi kinerja perangkat.

Tidak semua file cache itu file sampah. Cache Twitter dan Instagram itu yang sampah. Cache Spotify tidak.

Menghapus cache Spotify tidak berbahaya, dan tidak akan menyebabkan kerusakan apa-apa. Dihapus tidak apa-apa, tidak dihapus pun tidak apa-apa (kecuali sudah terpaksa karena ruang penyimpanan yang sisa sedikit).

Menghapus cache tidak akan menghapus koleksi lagu yang sudah di-download secara offline.

Menghapus cache terlalu sering itu counter-productive dan justru akan menambah beban CPU/RAM/baterai karena file lagunya harus di-stream ulang dari server di luar negeri, ironis, mengingat banyak artikel menyarankan menghapus cache untuk mempercepat kinerja Spotify.