Opera membawa kembali layanan VPN gratis dan menjadikannya sebagai fitur bawaan di Opera Browser.
Dari blogs.opera.com:
Today we are releasing version 51 of Opera for Android which now includes an easy-to-use, free and no-log VPN.
The VPN is a very useful feature for connecting to public Wi-Fi in coffee shops, airports and hotels. In these Wi-Fi spots, the Internet connection is not as secure as private Wi-Fi spots.
Dulunya, Opera memiliki sebuah aplikasi VPN yang bernama Opera VPN yang merupakan aplikasi standalone/tersendiri untuk menyediakan layanan VPN gratis bagi pengguna umum. Tetapi sayangnya Opera menghentikan pengembangan Opera VPN dan menariknya dari Google Play Store. Kini Opera meluncurkan Opera Browser versi terbaru yang sudah terintegrasi dengan fitur VPN, gratis.
Fitur VPN pada Opera Browser bisa diaktifkan dengan masuk ke Settings, lalu tap pada switch on/off VPN, atau langsung buka pengaturan lanjutannya dengan men-tap menu VPN-nya.
Beberapa pengaturan yang tersedia:
- Use VPN for private tabs only, berarti VPN hanya aktif (ditandai dengan ikon VPN berwarna biru di address bar) saat pengguna membuka private tab saja. Kalau opsi ini diaktifkan maka layanan VPN tidak akan aktif di tab biasa, walaupun VPN-nya sudah ON.
- Virtual location, adalah pilihan lokasi server VPN yang digunakan. Normalnya, semakin dekat servernya dengan lokasi pengguna maka aksesnya akan semakin cepat.
- Bypass VPN for search. Pada saat fitur ini aktif, layanan VPN akan dijeda untuk sementara saat pengguna membuka halaman pencari, misalnya halaman Google. Begitu pengguna sudah membuka website tujuannya maka VPN akan aktif lagi (logo VPN menjadi biru kembali). Fitur ini bertujuan agar halaman pencarian seperti Google Search tetap bisa membaca lokasi asli pengguna sehingga Google tetap bisa menyediakan hasil pencarian yang benar-benar relevan dengan pengguna, seperti bahasa hasil pencarian dan kota asal.
Jadi kalau dulu ada Opera VPN sebagai aplikasi khusus yang harus dijalankan dan diaktifkan setiap kali kita ingin membuka situs yang diblokir, misalnya, maka sekarang kita cukup memakai Opera Browser saja tanpa butuh aplikasi tambahan (walaupun kalau dipikir-pikir Opera Browser itu sendiri sudah termasuk aplikasi tambahan bagi pengguna setia Chrome).
Saya sendiri sebenarnya lebih suka menggunakan aplikasi khusus semacam Opera VPN karena sifatnya yang system wide, artinya koneksi VPN-nya bisa dimanfaatkan oleh aplikasi lainnya. Jadi saya tidak perlu berganti browser, tetap bisa menggunakan browser lain sebagai browser default. Tapi bisa dimengerti kalau Opera pastinya ingin agar pengguna browser-nya meningkat, dan mengintegrasikan fitur VPN ke dalam Opera Browser adalah sebuah cara yang logical (terutama karena versi desktop sudah punya VPN dari dulu) untuk menaikkan tingkat adopsi pengguna Opera Browser.
Akhir kata, fitur VPN yang sudah built-in dengan browser punya kelebihan dan kekurangan sendiri. Silakan gunakan sesuai kebutuhan dan kenyamanan Anda.