Google akhirnya membuat aturan yang dapat memberantas aplikasi-aplikasi pinjaman online nakal yang suka meneror pengguna. Caranya adalah, Google akan memberlakukan kebijakan khusus untuk aplikasi-aplikasi pinjaman online dengan melarang akses ke data-data sensitif pengguna seperti foto, video, dan juga kontak pengguna.
Seperti yang kita tahu, aplikasi pinjaman online adalah aplikasi yang sangat berbahaya. Berbahaya, karena aplikasi semacam ini bisa mencairkan uang dan meminjamkannya dengan cara yang sangat mudah. Nah, alasan utama kenapa aplikasi pinjaman online bisa dengan cepat mencairkan uang adalah karena aplikasi pinjaman online mengandalkan data-data pengguna yang bisa dijadikan pegangan alias sanderaan. Seperti foto scan KTP, foto wajah (selfie), dan juga data-data kontak pengguna yang sudah diambil di saat aplikasi pertama kali dijalankan.
Data-data penting seperti scan KTP, foto wajah, dan data kontak pengguna ini lah yang menjadi syarat utama suatu aplikasi pinjaman online mengeluarkan uang. Data-data ini juga lah yang menjadi alat utama untuk mengancam, memeras, dan meneror pengguna. Oleh karena itu, Google mulai bertindak dengan membatasi akses aplikasi keuangan ke data-data sensitif pengguna.
Di halaman Pusat Kebijakan-nya, Google menjelaskan beberapa poin utama terkait aplikasi pinjaman online.
- Aplikasi pinjaman online yang kita kenal didefinisikan sebagai aplikasi “pinjaman pribadi”, yaitu aplikasi yang menyediakan layanan peminjaman uang dari perorangan atau organisasi kepada konsumen perorangan.
- Aplikasi yang tujuannya untuk memberikan pinjaman harus dimasukkan pada kategori “Finance” atau “Keuangan”, dan melengkapi data atau informasi tambahan yang diperlukan oleh Google Play.
- Setiap aplikasi pinjaman online harus memberikan keterangan tentang fitur, biaya, pelunasan, dan juga risiko pinjaman yang diberikan di halaman deskripsi aplikasi.
Apa saja yang dibatasi oleh Google?
Aplikasi pinjaman pribadi atau aplikasi pinjaman online dilarang mengakses data sensitif, seperti foto dan kontak. Izin berikut dilarang:
Read_external_storage
Read_media_images
Read_contacts
Access_fine_location
Read_phone_numbers
Read_media_videos
Kalau diperhatikan di Google Play Store, aplikasi-aplikasi pinjaman online yang katanya sudah terdaftar OJK memang sudah mulai menuruti aturan dari Google di atas. Semua aplikasi berlogo OJK yang memberikan pinjaman pribadi sudah memberikan keterangan tentang produk, biaya, pelunasan, dan juga risiko pinjaman di halaman deskripsi aplikasinya.
Informasi kebijakan dan aturan yang lengkap seperti ini akan sangat membantu orang-orang yang sedang mempertimbangkan meng-install dan membuka akun di aplikasi pinjaman online. Semua informasi yang diperlukan sudah diterangkan sehingga pengguna tidak perlu meng-install aplikasinya dulu hanya untuk membaca aturannya. Tapi, itu dengan asumsi kalau yang tertera di halaman Play Store memang sama persis dengan aturan yang mereka jalankan. Tapi yang penting, aplikasinya tidak perlu di-install sehingga tidak ada risiko data kontak dicuri dan dikirim ke kantor pusatnya di luar negeri.
Dari sisi informasi perizinan untuk aplikasi-aplikasi pinjaman online juga terlihat seragam. Hampir (!) tidak ada lagi yang mencantumkan kontak di halaman permissions-nya. Sepertinya memang aplikasi yang resmi dan terdaftar OJK sudah mengikuti aturan yang dikeluarkan Google.
Seperti yang Anda lihat dari detail perizinannya, aplikasinya masih punya akses ke foto dan video tapi melalui aplikasi kamera. Itu normal, itu artinya foto atau video yang bisa diakses aplikasinya hanyalah foto atau video yang diambil oleh pengguna pada saat itu juga. Hal ini diperlukan untuk proses verifikasi pengguna yang mana harus foto wajah asli secara realtime.
Nah, itu semua adalah aplikasi pinjaman online yang ada di Google Play Store. Bagaimana dengan aplikasi pihak ketiga yang di-download di luar Play Store? Jelas berbeda.
Aplikasi yang di-download dari luar Play Store kemungkinan besar tidak akan mengikuti aturan Google. Dan sudah pasti masih menjalankan praktik nakalnya mencuri data sensitif pengguna agar bisa dijadikan alat untuk meneror. Untuk itu, dibutuhkan pemahaman pengguna bahwa kalau mau cari aman, jangan install aplikasi di luar Play Store. Karena kalau aplikasi di Play Store saja bisa nakal, apalagi yang di-download di luar Play Store.