Dalam beberapa hari terakhir ini ada banyak pengguna aplikasi Twitter pihak ketiga yang terkejut, kecewa, dan bahkan marah ketika mendapati bahwa aplikasi Twitter mereka tiba-tiba tidak bisa lagi digunakan. Alasannya adalah karena Twitter baru-baru ini melakukan perubahan pada API (antarmuka pemrograman aplikasi) secara tiba-tiba, yang menurut pihak Twitter adalah langkahnya untuk menegakkan aturan.
Dampak dari menegakkan “aturan” ini menyebabkan banyak semua aplikasi pihak ketiga terutama aplikasi populer tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Dan masalah ini bukan hanya terjadi di platform Android saja, tetapi pengguna aplikasi desktop (Windows, Linux, dan macOS) dan pengguna iOS juga mengalami hal yang sama.
Salah satu aplikasi Twitter dari pihak ketiga yang di-cut adalah Flamingo for Twitter, aplikasi Twitter buatan Sam Ruston yang bagi banyak pengguna Twitter dianggap sebagai salah satu aplikasi Twitter terbaik (untuk platform Android). Sebagai pengguna lama Flamingo, saya kecewa sekali ketika dengar kabar di Twitter kalau aplikasi ini berhenti berfungsi. Parahnya lagi karena pemblokiran ini terjadi secara tiba-tiba dan tanpa adanya penjelasan yang memuaskan dari pihak Twitter.
“long-standing API rules”? What rules?
Apakah aplikasi Twitter dari pihak ketiga masih bisa kembali digunakan tergantung pada Elon Musk. Tapi kalau diperhatikan, tidak ada perubahan yang dilakukan, bahkan setelah berhari-hari aplikasi pihak ketiga berhenti bekerja. Sepertinya, semua pengguna yang terkena dampak “penegakan aturan” ini harus kembali menggunakan aplikasi resmi Twitter dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kalau merujuk pada halaman Developer Agreement Twitter, ada salah satu aturan baru yang sangat mengejutkan:
c) use or access the Licensed Materials to create or attempt to create a substitute or similar service or product to the Twitter Applications;
Aturan tersebut melarang aplikasi yang dibuat mirip dengan aplikasi Twitter mengakses material berlisensi (nama dan logo Twitter, API, dan semua konten Twitter), yang berarti bahwa Twitter memang benar-benar telah membatasi akses alias membunuh aplikasi pihak ketiga.
Mengagetkan memang. Twitter yang awalnya memiliki aplikasi pihak ketiga yang bervariasi dan dengan pengguna setia yang banyak, malah mengeluarkan aturan yang membasmi semua aplikasi pihak ketiga.
RIP Flamingo, Tweetbot, Twidere, Twitterrific. dll.