Pengguna perangkat Xiaomi/POCO (MIUI) pasti paham kalau di perangkatnya itu ada banyak aplikasi bawaan yang sudah terpasang sejak awal perangkatnya diaktivasi. Ada aplikasi Compass, GetApps, Music, Notes, Quick Apps, Mi Pay, dan berbagai macam aplikasi/layanan khusus Mi lainnya.
Aplikasi bawaan yang sudah dipaketkan menjadi satu dengan sistem ini sering dianggap sebagai bloatware, yaitu aplikasi pre-installed (bawaan dari pabrik) yang tidak berguna atau tidak diinginkan. Aplikasi-aplikasi bawaan tersebut tidak pernah digunakan namun tetap diperbarui sistem, berjalan otomatis, dan bertambah besar ukurannya sehingga seringkali menghabiskan ruang penyimpanan dan dapat memperlambat kinerja perangkat.
Solusinya? Uninstall bloatware.
Meng-uninstall bloatware atau aplikasi bawaan dari perangkat tampaknya merupakan cara terbaik untuk mengosongkan ruang penyimpanan dan berpotensi untuk meningkatkan kinerja perangkat. Ada banyak sekali artikel di Internet yang mengajarkan bagaimana cara membasmi bloatware yang ada di perangkat Android, khususnya perangkat Xiaomi. Tapi, apakah cara-cara yang umum di Internet itu benar-benar bisa mengatasi masalah yang disebabkan bloatware tersebut?
Satu hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa sebagian besar atau bahkan semua aplikasi bawaan yang ada adalah aplikasi yang ter-install di partisi sistem (/system
) yang sifatnya read-only alias non-writable. Karena ter-install di partisi sistem, itu berarti pengguna dengan akses normal (tanpa akses root) tidak akan bisa menjangkaunya dan mengaksesnya, yang berarti aplikasi bawaan atau aplikasi sistem tidak benar-benar bisa dihapus. Anda hanya bisa meng-uninstall-nya atau menonaktifkannya saja, itu pun dengan bantuan aplikasi pihak ketiga, misalnya dengan program Universal Android Debloater atau Xiaomi ADB/Fastboot Tools.
Meng-uninstall atau menonaktifkan aplikasi sistem akan membuat aplikasinya menghilang dari layar dan tidak bisa ditemukan dengan cara biasa. Meskipun begitu, walaupun sudah tidak nampak secara normal dan data-data pengguna (user data) sudah terhapus tetapi sebenarnya file aplikasinya masih tetap ada di partisi sistem, tetap menempati ruang penyimpanan, dan akan kembali ter-install ketika perangkat di-reset ke pengaturan awal.
Jadi, jangan berpikir kalau meng-uninstall aplikasi sistem dengan aplikasi pihak ketiga tanpa root akan bisa menghapus semua aplikasi sistem secara total dan mendapatkan tambahan ruang penyimpanan yang signifikan. Memang ada perubahan, tetapi sedikit, hasilnya tidak akan sama dengan menghapus aplikasi standar yang di-install dari Google Play Store.
All system apps are installed on the /SYSTEM partition by the phone’s manufacturer. This partition is in read-only and only the manufacturer has the right to write things on through OTA updates.
System apps also use another partition: the /DATA partition (also called user space). All the users data and cache data are stored on this partition. It basically stores all the modifications you could have done on the phone. All the apps you install are fully stored in there. FYI, performing a factory reset from recovery is simply doing a wipe of /DATA and a wipe of /cache.
Without the right to mount /SYSTEM as read-write, it is thus impossible to delete system packages from the phone. The only thing you can do is delete its cache and all the related user data. In the end, this method doesn’t save any space on your phone.
https://github.com/0x192/universal-android-debloater/wiki/FAQ
Apakah ini berarti melakukan uninstall aplikasi sistem itu tidak berguna sama sekali? Tidak juga.
Memang sih, tanpa hak akses root Anda tidak akan bisa menghapus sebuah aplikasi sistem secara komplit. Tapi, melakukan uninstall atau disable masih tetap punya keuntungan dibanding tidak melakukannya sama sekali. Hanya saja, manfaat yang didapatkan mungkin tidak sebesar yang diharapkan.
Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan uninstall aplikasi sistem:
- Aplikasi sistem tidak lagi berjalan secara otomatis.
- Aplikasinya tidak lagi dimuat ke memori sehingga mengurangi beban memori.
- Aplikasinya tidak dapat diperbarui secara otomatis sehingga tidak memenuhi ruang penyimpanan.
- Tidak ada data baru atau cache yang dihasilkan karena tidak ada aktivitas sama sekali.
Nah, oleh karena itu walaupun Anda tidak bisa menghapus aplikasi sistem di perangkat Xiaomi/MIUI tetapi Anda masih tetap bisa melakukan uninstall dan mendapat sedikit free memory dan free space. Hanya saja, jangan berharap mendapatkan puluhan GB ruang kosong setelah melakukan uninstall aplikasi sistem, karena itu mustahil dilakukan tanpa hak akses root.